Berbicara mengenai tentang kicau dan burung pasti tidak terlepas dengan Mengenal Lebih Dekat Bubut-Pacar Jambul, Pemalu Yang Suka Mengembara, hal ini mutlak diperlukan dalam rawatan burung itu sendiri. Selain dari kesehatan dan kebersihan kandang kita juga perlu memperhatikan kondisi fisik dan daya tahan burung itu sendiri. Dan sesekali kita melakukan sparing atau adu ocehan atau kicauan burung dengan burung lainya. Baik itu mingguan atau harian perlu untuk kita lakukan guna mengetahui perkembanganya.
Dan jangan lupa pilih jenis pakan yang sesuai dengan kondisi dan jenis burung itu sendiri,jangan sampai burung merasa bosan atau tidak mau makan karena pilihan makanan yang kita gunakan salah dan tidak sesuai dengan jenisnya. Usahakan pilih jenis makanan yang menyerupai dengan kegemaran kondisi habitat asli yang sebenarnya. Bahasan mengenai Mengenal Lebih Dekat Bubut-Pacar Jambul, Pemalu Yang Suka Mengembara sudah banyak dibahas di berbagai atikel atau forum-forum pecinta burung itu sendiri
Yang pasti kenali Mengenal Lebih Dekat Bubut-Pacar Jambul, Pemalu Yang Suka Mengembara lebih baik dan sedini mungkin, sebab banyak faktor yang bisa mempengaruhi pada pola perkembanganya burung itu sendiri. Dan untuk membahas lebih jauh tentang kasus tersebut ada baiknya kita perhatikan artikel berikut ini dan jangan sampai anda ketinggalan untuk mengetahui tips dan triknya.
Jika suatu ketika Anda berjalan-jalan di sekitar hutan, pohon-pohon bakau atau dimanapun kemudian bertemu dengan Bubut-Pacar jambul, maka Anda termasuk beruntung. Karena burung migrant yang satu ini sangat sulit diamati saking pemalunya. Jika merasa ada kehadiran manusia, burung ini langsung terbang masuk ke semak-semak. Padahal kehadirannya di wilayah Indonesia hanya pada saat wilayah asli mereka memasuki musim dingin yaitu sekitar bulan Oktober hingga Maret atau April. Pada waktu-waktu tersebutlah Anda bisa mengamatinya di Indonesia.
Karenanya, burung yang nama internasionalnya adalah chesnut-winged cuckoo ini datang mengembara mencari tempat yang lebih hangat seperti di Indonesia. Bubut-Pacar Jambul atau Clamator coromandus memang merupakan salah satu jenis burung migrant, yang akan bermigrasi atau berpindah tempat walau harus menempuh jarak yang jauh pada musim-musim tertentu untuk tujuan tertentu. Burung ini sebetulnya adalah special local di Cina Selatan, India hingga beberapa tempat di Asia Tenggara. Namun burung ini mampu mengembara hingga wilayah Sulawesi, Filipina hingga ke Jawa.
|
Burung Bubut-Pacar Jambul (Clamator coromandus) adalah jenis burung migrant yang mengembara pada saat musim dingin ke wilayah-wilayah Indonesia. Burung jenis cuckoo ini sangat pemalu sehingga sulit diamati. |
Maka tak heran, ada orang yang sempat melihat penampakan burung tersebut sampai ke wilayah Nusa Kambangan. Beberapa hal yang unik dari burung yang masuk ke dalam jenis cuculidae ini adalah sifatnya yang suka menitipkan telurnya di sangkar burung lain. Bubut-Pacar Jambul biasanya menitipkan telurnya pada sarang burung bul-bul, burung cendet, poksai hingga burung Jalak. Caranya agak kejam, yaitu si burung akan membuang telur asli burung-burung inangnya kemudian menggantinya dengan telur miliknya.
2 Jenis Burung Poksay Asli Indonesia Yang Terancam Punah
Ketika telur burung menetas, anak cuckoo kecil ini pun akan menyingkirkan telur lainnya. Anda mungkin akan ingat adegan di dalam film 3 Idiot, dimana pak Rektor mengambil contoh burung cuckoo sebagai symbol persaingan yang kejam. Fakta tentang burung cuckoo termasuk chesnut-winged cuckoo ini memang benar. Burung yang bersuara parau dan teriakannya cukup keras dengan bunyi “kek kek” ini memiliki tubuh berukuran cukup besar, panjangnya bisa mencapai hampir setengah meter sejak kepala hingga ekor.
Karena itu jika ia pas sedang bertengger tentu Anda tak akan kesulitan mengenalinya. Apalagi Bubut-Pacar Jambul punya jambul yang khas berbentuk tegak berwarna hitam. Pada bagian perutnya yang berwarna putih juga bisa menjadi penanda perbedaannya dengan burung sejenis. Umumnya burung ini berwarna hitam, cokelat kemerahan dan semu putih.
|
Clamator coromandus |
Burung pemakan serangga kecil-kecil ini senang dengan habitat yang masih baik dan alami. Pepohonan, mangrove, lahan pertanian dan semak-semak yang menjadi tempat bagi makanannya adalah lingkungan yang disukai. Di Jawa Barat burung ini dinamai Lontrok Sunda. Sementara masyarakat Melayu menyebutnya Mendu Jambol. Burung yang masuk daftar merah IUCN dengan resiko rendah ini memang jarang dimiliki atau dipelihara. Karena itu, jika Anda bertemu dengan burung pemalu yang suka berkelana ini, Anda boleh bersyukur.
0 komentar:
Posting Komentar